PENGALAMAN KERJA PART II
( RSUD PROVINSI SUMATERA SELATAN )
By : Novi Andriyani
Helo guys, bagi yang
baru gabung ku ucapkan welcome to my blog. By the way, ini
postingan lanjutan kemaren alias Part II yang membahas tentang pengalaman kerja
ku. Bagi yang belum baca Part I nya silahkan klik tautan ini ya https://noviandriyani-karaswati.blogspot.com/2019/02/pengalaman-kerja-part-i.html. Dalam ceritaku ini kalian bakal tahu kalo aku bukanlah tipe orang yang ambisius melainkan tipe
orang yang let the flow alias mengalir aja, nggak terlalu mengejar. Kalo
rezeki inshaAllah nggak bakal kemana, oke ayok kita lanjut ceritanya ...
Akhirnya
aku Hijrah ke Palembang untuk kerja di salah satu rumah sakit yang ada di
kota yang di gadang-gadang bertaraf international yaitu Rsud Provinsi Sumatera
Selatan yang kini lebih dikenal dengan nama RSUD Siti Fatimah Palembang, kalo
waktu di Puskesmas status ku sebagai TKS (Tenaga Kerja Sukarela), saat ini
status ku sebagai pegawai kontrak dinas kesehatan, sebenarnya
salah satu kegalauanku masa itu adalah tentang status kontrak ini karena dulu kukira setelah di terima di RS bakal jadi pegawai tetap, tapi ternyata itu
hanya hayalan semata.
Fyi selama tes kerja
aku nggak sendirian karna tanpa sengaja ketemu Elvin, teman satu angkatan sekaligus
satu alumni SMA dulu. Bahagia sih, karena kalo nggak ada Elvin aku bakalan
benar-benar sendiri nggak kenal siapa-siapa. Kabar bahagianya lagi setelah serangkaian tahapan tes kami
berdua sama-sama dinyatakan lulus di RS ini. Elvin sebenernya berperan besar dalam
perjalanan karir kerjaku, dia yang ngasih tau kalo aku lulus administrasi dan
harus ikut tes pertama kali, karena aku nggak tau sama sekali pengumuman itu.
Bayangkan guys itu H-1, Elvin ngasih tau sore hari dan saat itu aku masih dinas
sore di UGD Puskes, walhasil setelah pulang dinas sekitar jam 10 malam aku langsung
ke palembang *wich is dari rumah ku ke palembang makan waktu selama 4 jam. Singkat cerita, karna
proses recrutmennya sekitar 3 bulan dan tempat tesnya pindah-pindah, jadi aku
sering nebeng Elvin. Sampai akhirnya pengumuman akhir di umumkan bahwa kami
berdua dinyatakan lulus. Elvin sih seneng banget, berbanding terbalik sama aku
yang galau tingkat dewa karena masih mikirin rencana kuliahku
which is saat itu sudah mulai pendaftaran mahasiswa baru dan udah masuk
pendaftaran Gelombang II. Setelah melalui perdebatan sengit dengan diri
sendiri, minta masukan sana sini akhirnya aku ngikutin Elvin buat nerima
pengumuman itu dengan lapang dada dan mengikhlaskan impian buat lanjut
kuliah untuk sementara waktu. Nah setelah itu hidupku nggak jauh dari Elvin karena kost kami deketan
dan kemana-mana masih nebeng. Rezeki itu bukan hanya dalam bentuk materi
aja, karena teman yang baik juga rezeki. Thanks god, He
such a good friend.
Jadi Ekspectasi ku
kerja di rumah sakit ini bakalan langsung kerja layaknya kami dinas saat
kuliah, layaknya Rumah Sakit pada umumnya. Tapi ternyata salah! sangat jauh
dari realita yang ada. Rsud Provinsi Sumatera Selatan ini adalah rumah sakit
baru, bahkan setelah Hospital Tour pertama kali, kami semua terkaget-kaget
karena bangunannya pun belum selesai. Debu, pasir, semen, bunyi-bunyi las
listrik, bunyi palu, alat-alat pertukangan dan PP masih hilir mudik bekerja
membangun dinding-dinding serta lantai-lantai Rumah sakit ini. Benar-benar
shock, namun dengan begitu kami tersadar kalo ternyata kamilah 104 orang
pertama, kamilah 31 perawat pertama yang terpilih dari enam ribu peserta
pendaftar, kamilah perawat pertama yang menjadi akar pondasi rumah sakit ini.
Sekali lagi Allah memberiku kejutan yang sangat luar biasa.
Karena kondisi keadaan
Rumah sakit yang belum bisa di huni, akhirnya kami di ungsikan ke RS Khusus
Mata dan RS Khusus Gigi & Mulut dalam rangka pembekalan. Pembekalan pegawai
baru lebih kurang sekitar satu bulan lamanya, karena dari mulai rekrutmen
pegawai dan pengaturan manajemen rumah sakit di kelola oleh Pihak ketiga yaitu MORS
(Manajemen Operasional Rumah Sakit) dari Jakarta, jadi pembekalan yang kami dapatkan
kebanyakan dari pihak MORS dan ada beberapa dari pihak Dinas Kesehatan (Dinkes
Palembang).
Setelah satu bulan
penuh dengan pembekalan, kami pun di pecah menjadi beberapa grup untuk
melakukan kegiatan OJT (On Job Training). Simplenya sih training sebelum
kerja, jadi ada 4 grup yang terdiri dari grup OJT RS Khusus Paru-Paru, OJT RS Khusus
Gigi & Mulut, OJT RS Khusus Mata, dan yang terakhir yang stay di RSUD dan
yang bolak balik ke Dinkes untuk persiapan berkas-berkas rumah sakit. Aku
kebagian OJT ke RS Khusus Paru-Paru dan kebagian di ruangan IGD (Instalasi
Gawat Darurat).
Setelah seluruh
rangkaian dari pembekalan hingga OJT akhirnya di bulan ketiga kami resmi pindah
ke RSUD dengan keadaan yang sangat seadanya, bahkan toilet dan air bersih pun belum ada. Tapi
karna sudah tertanam dijiwa bahwa yang kami lakukan adalah proses membangun rumah
sakit yang nantinya akan sangat amat berguna demi kelangsungan kesehatan
masyarakat Sumatera Selatan, kamipun bersatu padu meski dengan keadaan sepayah apapun.
Setelah resmi bekerja
walau dalam keadaan "terseook-seok", pihak manajemen sementara Rumah Sakit beserta koordinator akhirnya melakukan Mapping pegawai. Aku mulanya melamar
kerja di Unit Rawat Inap namun setelah Edaran Plotting keluar, aku di pindah ke
Ruang Instalasi Bedah Sentral (IBS) ato lebih dikenal dengan nama OK . IBS/OK
adalah ruangan Operasi (kamar bedah). Namun karena semua ruangan belum siap
termasuk ruangan Operasi, jadi untuk sementara kami hanya bekerja dalam
memenuhi kelengkapan berkas, alur, dan lain-lain. Aku sendiri tetap membantu pekerjaan di Unit Rawat inap
dan IBS secara bersamaan. Enam bulan kemudian, Tiba-tiba Dinkes mengumumkan akan membuka Rekrutmen Batch ke II dan nantinya akan di susul dengan Batch ke III. *jadi
jangan heran nantinya akan ada julukan pegawai Batch I, Batch II dan Batch III.
Tentunya aku masuk dalam golongan pegawai Batch I. Beberapa bulan kemudian kami
di perbantukan di IGD (Instalasi Gawat Darurat), karena hanya IGD yang sudah
siap menerima pasien. Mulailah aku bekerja di ruangan IGD sembari menjadi
perawat IBS. Sekitar 3 bulan kemudian kami di kembalikan ke unit masing-masing,
which is aku mulai resmi kerja di ruang IBS. Sekali lagi Allah swt memberi kejutan
yang luar basa.
Berselang Hampir 10
bulan bekerja di RSUD dengan segala keriwehannya, munculah angin segar yang
dinanti ribuan orang se-Indonesia Raya yaitu penerimaan CPNS. Gini pertama-tama aku mau cerita dulu kalo cita-cita ku sebenernya pengen kerja cuma sampe
umur 35-an lah, setelah itu aku mau berhenti kerja dan pengen jadi ibu rumah
tangga sejati, karena sebaik-baiknya wanita adalah yang di dalam rumah. Namun
sekali lagi biasanya apa yang kita rencanakan selalu berbeda dengan kenyataan
yang kita dapat. Allah ngasih jalan lain buat aku. Kami semua ikut tes CPNS
*meskipun dengan malas-malasan aku ikutan juga. Jelas semua orang berharap bisa
lulus dan jadi ASN (Aparatur Sipil Negara) tak terkecuali orangtua ku yang
pengen banget anaknya jadi PNS. Secara mengejutkan aku lulus sampai tahap akhir
tes, orangtua ku bahagia bukan kepalang, sebagai orang tua jelas mereka
bangga. Akupun bahagia tapi lagi-lagi tetep diiringi dengan hati yang gundah
gulana karena setelah dinyatakan lulus menjadi ASN otomatis aku harus wajib
kerja sampai umur pensiun (sekitar 60 tahun) which is sangat berbanding terbalik
dengan apa yang aku cita-citakan selama ini.
Sebenernya aku sedih tapi di sisi
lain juga bersyukur dengan apa yang Allah swt kasih, rezeki yang bener-bener melimpah.
Aku sedih karena cita-citaku hanya jadi wacana belaka, tapi di sisi lain juga bahagia karena bisa mengabulkan cita-cita orangtua ku. Pokoknya perasaan
ini tumpang tindih. Apapun itu, pasti Allah swt punya rencana indah di masa depan, diri-Nya tau apa yang terbaik buat ku, bersyukur Alhamdulillah... Proses gimana ceritanya aku bisa lulus jadi ASN bakal kuposting di Pengalaman Kerja Part III.
Tungguin lanjutannya lagi yahhh....
Pengalaman Kerja Part I : https://noviandriyani-karaswati.blogspot.com/2019/02/pengalaman-kerja-part-i.html
Pengalaman Kerja Part III : https://noviandriyani-karaswati.blogspot.com/2021/04/pengalaman-kerja-part-iii.html
0 komentar:
Posting Komentar