Pages

Selasa, 12 Februari 2019

#Noviandriyani - Pengalaman Kerja Part II


PENGALAMAN KERJA PART II
( RSUD PROVINSI SUMATERA SELATAN )
By : Novi Andriyani
Helo guys, bagi yang baru gabung ku ucapkan welcome to my blog. By the way, ini postingan lanjutan kemaren alias Part II yang membahas tentang pengalaman kerja ku. Bagi yang belum baca Part I nya silahkan klik tautan ini ya https://noviandriyani-karaswati.blogspot.com/2019/02/pengalaman-kerja-part-i.html. Dalam ceritaku ini kalian bakal tahu kalo aku bukanlah tipe orang yang ambisius melainkan tipe orang yang let the flow alias mengalir aja, nggak terlalu mengejar. Kalo rezeki inshaAllah nggak bakal kemana, oke ayok kita lanjut ceritanya ...

            Akhirnya aku Hijrah ke Palembang untuk kerja di salah satu rumah sakit yang ada di kota yang di gadang-gadang bertaraf international yaitu Rsud Provinsi Sumatera Selatan yang kini lebih dikenal dengan nama RSUD Siti Fatimah Palembang, kalo waktu di Puskesmas status ku sebagai TKS (Tenaga Kerja Sukarela), saat ini status ku sebagai pegawai kontrak dinas kesehatan, sebenarnya salah satu kegalauanku masa itu adalah tentang status kontrak ini karena dulu kukira setelah di terima di RS bakal jadi pegawai tetap, tapi ternyata itu hanya hayalan semata.

Fyi selama tes kerja aku nggak sendirian karna tanpa sengaja ketemu Elvin, teman satu angkatan sekaligus satu alumni SMA dulu. Bahagia sih, karena kalo nggak ada Elvin aku bakalan benar-benar sendiri nggak kenal siapa-siapa. Kabar bahagianya lagi setelah serangkaian tahapan tes kami berdua sama-sama dinyatakan lulus di RS ini. Elvin sebenernya berperan besar dalam perjalanan karir kerjaku, dia yang ngasih tau kalo aku lulus administrasi dan harus ikut tes pertama kali, karena aku nggak tau sama sekali pengumuman itu. Bayangkan guys itu H-1, Elvin ngasih tau sore hari dan saat itu aku masih dinas sore di UGD Puskes, walhasil setelah pulang dinas sekitar jam 10 malam aku langsung ke palembang *wich is dari rumah ku ke palembang makan waktu selama 4 jam. Singkat cerita, karna proses recrutmennya sekitar 3 bulan dan tempat tesnya pindah-pindah, jadi aku sering nebeng Elvin. Sampai akhirnya pengumuman akhir di umumkan bahwa kami berdua dinyatakan lulus. Elvin sih seneng banget, berbanding terbalik sama aku yang galau tingkat dewa karena masih mikirin rencana kuliahku which is saat itu sudah mulai pendaftaran mahasiswa baru dan udah masuk pendaftaran Gelombang II. Setelah melalui perdebatan sengit dengan diri sendiri, minta masukan sana sini akhirnya aku ngikutin Elvin buat nerima pengumuman itu dengan lapang dada dan mengikhlaskan impian buat lanjut kuliah untuk sementara waktu. Nah setelah itu hidupku nggak jauh dari Elvin karena kost kami deketan dan kemana-mana masih nebeng. Rezeki itu bukan hanya dalam bentuk materi aja, karena teman yang baik juga rezeki. Thanks god, He such a good friend.

Jadi Ekspectasi ku kerja di rumah sakit ini bakalan langsung kerja layaknya kami dinas saat kuliah, layaknya Rumah Sakit pada umumnya. Tapi ternyata salah! sangat jauh dari realita yang ada. Rsud Provinsi Sumatera Selatan ini adalah rumah sakit baru, bahkan setelah Hospital Tour pertama kali, kami semua terkaget-kaget karena bangunannya pun belum selesai. Debu, pasir, semen, bunyi-bunyi las listrik, bunyi palu, alat-alat pertukangan dan PP masih hilir mudik bekerja membangun dinding-dinding serta lantai-lantai Rumah sakit ini. Benar-benar shock, namun dengan begitu kami tersadar kalo ternyata kamilah 104 orang pertama, kamilah 31 perawat pertama yang terpilih dari enam ribu peserta pendaftar, kamilah perawat pertama yang menjadi akar pondasi rumah sakit ini. Sekali lagi Allah memberiku kejutan yang sangat luar biasa.

Karena kondisi keadaan Rumah sakit yang belum bisa di huni, akhirnya kami di ungsikan ke RS Khusus Mata dan RS Khusus Gigi & Mulut dalam rangka pembekalan. Pembekalan pegawai baru lebih kurang sekitar satu bulan lamanya, karena dari mulai rekrutmen pegawai dan pengaturan manajemen rumah sakit di kelola oleh Pihak ketiga yaitu MORS (Manajemen Operasional Rumah Sakit) dari Jakarta, jadi pembekalan yang kami dapatkan kebanyakan dari pihak MORS dan ada beberapa dari pihak Dinas Kesehatan (Dinkes Palembang).

Setelah satu bulan penuh dengan pembekalan, kami pun di pecah menjadi beberapa grup untuk melakukan kegiatan OJT (On Job Training). Simplenya sih training sebelum kerja, jadi ada 4 grup yang terdiri dari grup OJT RS Khusus Paru-Paru, OJT RS Khusus Gigi & Mulut, OJT RS Khusus Mata, dan yang terakhir yang stay di RSUD dan yang bolak balik ke Dinkes untuk persiapan berkas-berkas rumah sakit. Aku kebagian OJT ke RS Khusus Paru-Paru dan kebagian di ruangan IGD (Instalasi Gawat Darurat).

Setelah seluruh rangkaian dari pembekalan hingga OJT akhirnya di bulan ketiga kami resmi pindah ke RSUD dengan keadaan yang sangat seadanya, bahkan toilet dan air bersih pun belum ada. Tapi karna sudah tertanam dijiwa bahwa yang kami lakukan adalah proses membangun rumah sakit yang nantinya akan sangat amat berguna demi kelangsungan kesehatan masyarakat Sumatera Selatan, kamipun bersatu padu meski dengan keadaan sepayah apapun.

Setelah resmi bekerja walau dalam keadaan "terseook-seok", pihak manajemen sementara Rumah Sakit beserta koordinator akhirnya melakukan Mapping pegawai. Aku mulanya melamar kerja di Unit Rawat Inap namun setelah Edaran Plotting keluar, aku di pindah ke Ruang Instalasi Bedah Sentral (IBS) ato lebih dikenal dengan nama OK . IBS/OK adalah ruangan Operasi (kamar bedah). Namun karena semua ruangan belum siap termasuk ruangan Operasi, jadi untuk sementara kami hanya bekerja dalam memenuhi kelengkapan berkas, alur, dan lain-lain. Aku sendiri  tetap membantu pekerjaan di Unit Rawat inap dan IBS secara bersamaan. Enam bulan kemudian, Tiba-tiba Dinkes mengumumkan akan membuka Rekrutmen Batch ke II dan nantinya akan di susul dengan Batch ke III. *jadi jangan heran nantinya akan ada julukan pegawai Batch I, Batch II dan Batch III. Tentunya aku masuk dalam golongan pegawai Batch I. Beberapa bulan kemudian kami di perbantukan di IGD (Instalasi Gawat Darurat), karena hanya IGD yang sudah siap menerima pasien. Mulailah aku bekerja di ruangan IGD sembari menjadi perawat IBS. Sekitar 3 bulan kemudian kami di kembalikan ke unit masing-masing, which is aku mulai resmi kerja di ruang IBS. Sekali lagi Allah swt memberi kejutan yang luar basa. 

Berselang Hampir 10 bulan bekerja di RSUD dengan segala keriwehannya, munculah angin segar yang dinanti ribuan orang se-Indonesia Raya yaitu penerimaan CPNS. Gini pertama-tama aku mau cerita dulu kalo cita-cita ku sebenernya pengen kerja cuma sampe umur 35-an lah, setelah itu aku mau berhenti kerja dan pengen jadi ibu rumah tangga sejati, karena sebaik-baiknya wanita adalah yang di dalam rumah. Namun sekali lagi biasanya apa yang kita rencanakan selalu berbeda dengan kenyataan yang kita dapat. Allah ngasih jalan lain buat aku. Kami semua ikut tes CPNS *meskipun dengan malas-malasan aku ikutan juga. Jelas semua orang berharap bisa lulus dan jadi ASN (Aparatur Sipil Negara) tak terkecuali orangtua ku yang pengen banget anaknya jadi PNS. Secara mengejutkan aku lulus sampai tahap akhir tes, orangtua ku bahagia bukan kepalang, sebagai orang tua jelas mereka bangga. Akupun bahagia tapi lagi-lagi tetep diiringi dengan hati yang gundah gulana karena setelah dinyatakan lulus menjadi ASN otomatis aku harus wajib kerja sampai umur pensiun (sekitar 60 tahun) which is sangat berbanding terbalik dengan apa yang aku cita-citakan selama ini. 
 
Sebenernya aku sedih tapi di sisi lain juga bersyukur dengan apa yang Allah swt kasih, rezeki yang bener-bener melimpah. Aku sedih karena cita-citaku hanya jadi wacana belaka, tapi di sisi lain juga bahagia karena bisa mengabulkan cita-cita orangtua ku. Pokoknya perasaan ini tumpang tindih. Apapun itu, pasti Allah swt punya rencana indah di masa depan, diri-Nya tau apa yang terbaik buat ku, bersyukur Alhamdulillah... Proses gimana ceritanya aku bisa lulus jadi ASN bakal kuposting di Pengalaman Kerja Part III. Tungguin lanjutannya lagi yahhh.... 
 
 
 
 
 
 
 

0 komentar:

Posting Komentar