REVIEW NOVEL HOLY MOTHER KARYA AKIYOSHI RIKAKO
By. Novi Andriyani
Setelah hiatus berbulan-bulan akhirnya kemaren bisa baca satu buku dengan genre suspense yaitu Holy Mother dari Akiyoshi Rikako. Fyi, Akiyoshi Rikako adalah penulis yang penuh tipu daya, gemar menipu pembacanya, ratunya suspense, misteri, crime thriller dengan ending plot twist.
Holy Mother sendiri adalah novel yang punya hype tinggi banget sejak pertamakali di terbitkan. Gaungnya di dunia anak-anak bookstagram udah nggk di ragukan lagi. Waktu mau baca Holy Mother, udah wanti-wanti "aku tidak akan terkecoh, aku akan seteliti dan sewaspada mungkin!" tapi nyatanya tetep aja masuk jebakan, kesel banget dah
Jadi buku ini bercerita tentang Pembunuhan anak di kota kecil Aiide. Diceritakan dengan 3 POV dan tokoh pelaku yang sudah dibeberkan di bab tiga. Ceritanya bukan soal siapa pelakunya, tapi tentang apa yang terjadi pada kasus tersebut. Tadinya aku bingung kenapa pembunuhnya sudah diungkap di awal cerita? Jadi sepanjang membaca aku rasanya ingin teriak sama dua detektif penyelidik itu buat ngasih tahu mereka soal pelaku yang sebenarnya. Geregetan, karena karakter pelaku kejahatan dibuka sejak awal, pun perpindahan sudut pandang yang memampukan kita untuk bisa melihat semua situasi (dari segi warga biasa, kepolisian, dan kriminal). Jadi sebagai pembaca, aku nerima banyak informasi dan ngerasa tahu akan segalanya. Lalu, dengan memanfaatkan blind spot ku, Akiyoshi Rikako-san menciptakan plot twist pada klimaks cerita yang sukses membuat ternganga
Novel ini dark. Sangat nggak di rekomendasikan bagi pembaca yang belum terbiasa dengan gore, karena narasi proses pembunuhan dan hasil pemeriksaan forensiknya di ceritakan cukup gamblang, mungkin bagi yang nggak biasa baca suspense crime bakalan ninggalin bekas kurang nyaman setelah bacanya.
Btw banyak issue yang di angkat di novel ini. Padahal novelnya tipis cuma 277 halaman. Yanng paling cukup detil yaitu tentang perawatan infertil aka perawatan kemandulan pada wanita hampir 40% isi novel ini membahas itu, nggak tanggung-tanggung penulis memang melakukan riset di salah satu klinik reproduksi cabang Osaka dari segi kedokteran jadi banyak penjelasan medis yang di ceritakan disini dengan bahasa yang awam di mengerti. Selain itu kita juga bakal diajak melihat proses pengambilan sample DNA menggunakan alat sederhana yg ternyata bisa di lihat dengan kasat mata, Menarik banget. Selain itu adapun tentang seni beladiri jepang yaitu Kendo yg cukup bantak di bahas di novel ini, karena si pelaku adalah salah seorang anggota club kendo. Issue yg lain seperti kesetaraan gender antara pria & wanita di jepang yg katanya sangat timpang pun dg Hukum yg di tegakkan pada kasus rape pria dan wanita disana, buat yg ini ku jadi inget tentang kasus rape di zimbabwe yg dulu pernah ramai di bicarakan, dan masih ada beberpa issue menarik lainya yang juga di sentil.
Well this book is recommended tapi nggk bagi seluruh orang, hanya orang dengan jiwa dan mental yg siap aja biar nggak jadi bumerang nantinya hahaha...
0 komentar:
Posting Komentar